EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PMB DEWI TRIANI

Latar Belakang : Cakupan ASI Ekslusif bayi usia 0-6 bulan diseluruh dunia masih kurang dengan rata-rata 44% sedangkan menurut World Health Organization (WHO) sebesar 50%. Kementerian Kesehatan RI menargetkan untuk meningkatkan target pemberian ASI eksklusif hingga 80%. Namun pemberian ASI eksklusif di Indonesia sebenarnya masih rendah. Pijat oksitosin dapat dikatakan sebagai solusi untuk mengatasi tidak lancarnya pada ASI, pijatan dilakukan disepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam. Pijatan ini sebagai usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan sehingga ASI pun otomatis keluar. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui efektifitas pijat oksitoksin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum 2-3 hari di PMB Dewi Triani. Metodologi penelitian : Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan Total Sampling dengan jumlah responden 27 ibu postpartum 2–3 hari. Analisis data yang digunakan yaitu Wilcoxon test. Hasil penelitian : Menunjukkan bahwa produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin (Pre-test) pada ibu postpartum yang produksi ASI nya tidak cukup sebanyak 20 responden (74.1%) dan cukup sebanyak 7 responden (25.9%). Dan produksi ASI sesudah dilakukan pijat oksitosin (Post-test) pada ibu postpartum yang produksi ASI nya tidak cukup sebanyak 6 responden (22.2%) dan cukup sebanyak 21 responden (77.8%). Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai signifikan atau p-value sebesar 0.002 dengan nilai p-value >0.005 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian : Dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pijat oksitosin dengan pengeluaran produksi ASI pada ibu postpartum 2-3 hari di PMB Dewi Triani.

Kata Kunci: ASI, Produksi ASI, Pijat Oksitosin