PERAN PENATA ARTISTIK DALAM FILM DOKUMENTER “PUSAKA SILAT CINGRIK BETAWI”

Penelitian ini bertujuan untuk membuat film dokumenter tentang silat Cingkrik Betawi yang difilmkan secara spontanitas tanpa rekayasa. Film ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang silat Cingkrik dan mendapatkan simpati dari pemerintah untuk memberikan apresiasi terhadap budaya Betawi ini. Penelitian dilakukan di Padepokan Tunggal Pitung Jatayu, Jakarta Barat, menggunakan pendekatan visual Cinema Verite dan observasi. Film ini tidak menggunakan narasi, melainkan menampilkan realitas langsung di hadapan penonton. Pendekatan audio dan visual diharapkan dapat membangkitkan keinginan penonton untuk menyelesaikan film ini dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang silat Cingkrik. Silat Cingkrik adalah seni bela diri tradisional
Betawi dengan sejarah panjang dan menarik. Dicirikan oleh kelincahan, kecepatan, dan fokus pada penggunaan kaki, silat ini memiliki 12 jurus andalan. Selain ilmu bela diri, Tunggal Pitung Jatayu juga mengadakan pengajian, hadroh,
dan marawis. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan film ini adalah perlengkapan alat artistik yang tidak memadai akan tetapi dapat terselesaikan dengan memakai alat yang ada pada lokasi syuting serta memakai alat yang kami
bawa sendiri. Kendala background saat pengambilan gambar yang terkadang ramai dengan warga. Penanggulangannya dengan menjaga warga dari luar frameuntuk sementara sampai proses take shoot selesai. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pelestarian budaya Betawi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang silat Cingkrik.

Kata Kunci: Penata Artistik, Silat Cingkrik, dan Budaya Betawi