PENERAPAN METODE REWARD DALAM PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII DI SMPN 4 KOTA TANGERANG

Penerapan metode reward dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII di SMPN 4 KOTA TANGERANG
Metode belajar dapat mempengaruhi siswa untuk berperan aktif saat pembelajaran. Penerapan metode belajar yang tepat menjadikan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa, maka semakin tepat metode yang diterapkan guru semakin efektif tercapainya tujuan pembelajaran. Reward merupakan salah satu metode yang digunakan guru untuk menstimulasi siswa untuk mendapatkan respon siswa. Respon yang didapatkan menjadi indikator siswa berperan aktif saat pembelajaran Siswa yang aktif saat pembelajaran akan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Siswa yang aktif dicirikan dengan kemampuan siswa untuk menggunakan kemampuan visual, oral, listening, motor, emotional, mental dan writing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan reward untuk meningkatkan keaktifan siswa dan pengaruh reward bagi siswa serta meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII.1 di SMPN 4 KOTA TANGERANG.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model penelitian kurt lewin. Data diperoleh berdasarkan jawaban angket keaktifan siswa kelas VIII.1 dengan jumlah keseluruhan siswa/i 30 responden dan dokumentasi foto dan video proses penelitian. Penelitian ini dilakukan dua kali siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi setiap siklus.
Hasil penelitian bahwa adanya peningkatan keaktifan siswa berdasarkan kriteria keaktifan siswa yaitu aktivitas visual, oral, listening motor, mental, emotional dan writing dengan penerapan metode reward setiap siklus. Pada Siklus I reward diberikan secara langsung kepada 10 siswa yang mampu menjawab pertanyaan.hasil angket siklus I adalah 69,30% dan dilakukan penelitian pada siklus II dimana reward diberikan kepada siswa yang mendapatkan stempel terbanyak saat menjawab pertanyaan dengan benar. Pertanyaan yang diberikan berupa tanya jawab, benar atau salah dan mengidentifikasi kalimat. Reward yang diberikan pada Siklus II lebih bervariasi dan siswa dapat memilih reward yang diinginkan. Hasil angket Siklus II adalah 70,48%. Berdasarkan persentase Siklus I dan Siklus II tingkat keaktifan siswa terogong tinggi dengan menerapkan metode reward.