KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP SISWA KORBAN BULLYING DI SMP NEGERI 32 KOTA TANGERANG

Bullying masih menjadi salah satu isu kritis yang mesti menjadi perhatian mendalam dalam dunia pendidikan. Karena bagaimanapun juga bullying ini masih kerap terjadi terutama di sekolah, termasuk di SMP Negeri 32 Kota Tangerang. Tidak sedikit siswa yang menjadi korban bullying terkhusus body shaming hingga berkaitan erat dengan komunikasi interpersonal. Berdasarkan hal tersebut, tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat dan mendeskripsikan bagaimana komunikasi interpersonal siswa yang menjadi korban bullying terkhusus body shaming di SMP Negeri 32 Kota Tangerang. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian meliputi empat siswa korban bullying, dan satu orang guru bimbingan konseling di SMP Negeri 32 Kota Tangerang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat siswa korban bullying, terdapat tiga siswa dengan komunikasi interpersonal yang baik dan satu siswa dengan komunikasi interpersonal yang kurang baik. Dalam hal ini ketiga siswa dengan komunikasi interpersonal yang baik memiliki konsep diri yang
positif karna mampu menjadikan aksi bullying yang diterima sebagai motivasi berkat dukungan dan dorongan orang sekitar. Sehingga ketiganya memiliki lima aspek komunikasi interpersonal yang baik meliputi keterbukaan, sikap positif,
empati, sikap mendukung dan kesetaraan/kesamaan. Sedangkan pada satu siswa lain yang juga menjadi korban bullying ditemukan bahwa kurang rasa percaya diri akibat tidak ada dukungan dari orang sekitar menjadi salah satu faktor penghambat komunikasi interpersonalnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah orang sekitar dibutuhkan untuk memberi dukungan dan dorongan kepada korban bullying agar tetap memiliki konsep diri positif dan komunikasi interpersonal yang baik.

Kata Kunci: Komunikasi interpersonal, bullying, konsep diri